KAJIAN PERBEDAAN CAMPURAN BERASPAL PANAS YANG MENGGUNAKAN BAHAN AGREGAT DENGAN BERAT JENIS (SPESIFIK GRAFITY) YANG BERBEDA
Abstract
Dalam penelitian ini akan dikaji perbedaan campuran beraspal panas yang menggunakan bahan agregat dengan berat jenis (spesifik grafity) yang berbeda. Dalam penelitian ini akan dibuat benda uji Marshall dengan menggunakan material batu pecah yang bersumber dari tiga tempat yaitu Kakaskasen Kota Tomohon, Tateli Kab.Minahasa dan Matali Kota Kotamobagu, dengan aspal penetrasi 60/70 ex Pertamina sebagai bahan pembentuk campuran beraspal panas. Setelah dilakukan pemeriksaan bahan selanjutnya dicari komposisi agregat yang memenuhi syarat untuk masing-masing campuranya itu AC-WC dan dibuat campuran benda uji untuk 5 variasi kadar aspal untuk setiap sumber material. Marshall masing-masing jenis agregat kemudian hasil-hasil kaitan Marshall dibandingkan. Hasil penelitian untuk ketiga material yang kadar aspalnya dibuat sama dan penambahan PC sebesar 1%, Maka nilai-nilai marshall menunjukan angka yang berbeda, seperti berat jenis material Mata liter masuk tinggi, sehingga berada di angka 2.7. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa material Matali merupakan material yang memiliki nilai density terbesar yaitu kisaran 2.40 sedangkan material Tateli dan material Kakaskasen memiliki nilai density yang relative rendah sehingga menghasilkan nilai yang hamper sama yaitu sebesar 2.18 dan 2.15 hal ini disebabkan semakin tinggi nilai berat jenis pada material maka nilai density semakin tinggi. Jika satuan pembayaran dari campuran beraspal panas diukur dari satuan berat, maka menggunakan agregat yang mempunyai berat jenis yang lebih besar relatf lebih mengguntungkan.