STUDI PERCEPATAN PEKERJAAN MENGGUNAKAN METODE CRASHING PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS: KANTOR PUSAT UNIT PELAKSANA IRIGASI MODERN KABUPATEN PINRANG PROVINSI SULAWESI – SELATAN)

Authors

  • Heriyanto UNIVERSITAS FAJAR
  • Andi Ibrahim Yunus UNIVERSITAS FAJAR
  • fatmawaty rachim UNIVERSITAS FAJAR

Keywords:

Proyek Konstruksi, Keterlambatan Proyek, Percepatan Proyek, Metode Crashing

Abstract

 

Keterlambatan pekerjaan sering terjadi akibat faktor dari segi biaya kontraktor, kondisi lokasi, produktivitas tenaga kerja, material, perubahan desain dan pengaruh cuaca. Mengantisipasi keterlambatan bisa dilakukan percepatan dengan alternatif penambahan tenaga kerja menggunakan metode crashing, namun tidak lupa harus memperhatikan juga dari segi faktor biaya. Percepatan pelaksanaan bisa dilakukan dengan alternatif penambahan tenaga kerja. Tujuan dari pada penelitian ini yaitu menentukan durasi pada pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, perbandingan biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan proyek sebelum dan sesudah percepatan proyek. Penelitian ini menggunakan metode crashing dengan alternatif penambahan tenaga kerja terhadap jumlah pekerja normal dilapangan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis jaringan kerja dan percepatan pekerjaan dilakukan yang berada pada lintasan kritis atau durasi terpanjang. Pada hal ini, bangunan yang akan diteliti oleh penulis ialah proyek pembangunan gedung kantor pusat unit pelaksana irigasi modern Kabupaten Pinrang. Dari penelitian ini didapatkan hasil percepatan pada analisis crashing yang di mana dengan alternatif penambahan tenaga kerja terhadap jumlah pekerja normal di lapangan dengan per item pekerjaan yang ditinjau, dapat mempercepat durasi proyek konstruksi menjadi 15,50 hari lebih cepat 40% dari durasi normal 39 hari setelah analisa teknis pekerjaan, artinya proyek lebih cepat selesai 23,50 hari. Namun konsekuensi setelah dilakukannya percepatan, biaya langsung (direct cost) mengalami perubahan di mana biaya semula Rp. 82.756.144,37 menjadi Rp. 115.858.602,12. Dengan terjadinya durasi percepatan pekerjaan proyek, maka untuk biaya tidak langsung semula Rp.14.604.025,48 mengalami perubahan menjadi Rp.8.762.415,29. Biaya awal proyek sebesar Rp.97.360.169,85, dan mengalami pertambahan biaya setelah dilakukan percepatan yaitu sebesar Rp.53.442.618,30, sehinggan nilai total proyek sebesar Rp. 150.802.788,15

Downloads

Published

2023-06-25