GEDUNG KONSER MUSIK DENGAN KONSEP UTOPIA DI KOTA MAKASSAR
Abstract
Perkembangan seni musik di Indonesia khususnya di Kota Makassar berjalan seiiring dengan terbatasnya sarana dan prasarana penunjang yang tersedia. Kegiatan pertunjukan seni musik di Kota Makassar selama ini hanya dilaksanakan pada gedung dan lapangan yang tidak memiliki fasilitas penunjang yang ditinjau dari segi akustik bangunan. Kondisi tersebut menghasilkan fenomena bahwa di Kota Makassar membutuhkan sarana perwadahan aktivitas pengaktualisasian seni musik baik nasional dan internasional yang hingga saat ini terasa dipaksakan karena keterbatasan fasilitas kota. Di sisi lain yang mendorong penelitian ini adalah adanya terobosan pemerintah yang menjadikan Kota Makassar sebagai kota dunia untuk peningkatan kualitas SDM, ekonomi dan networking. Metode yang diterapkan adalah utopia yang merupakan era futuristik yang mengungkapkan khayalan idealis yang ekstrim, mengambil transformasi bentuk dari terumbu karang yang mengandung fluiditas dan menciptakan dialog baru dengan kota yang sedang berkembang, bertempat pada Kecamatan Tamalate dengan luasan terbangun 1,17 Ha dan luasan terbuka 1,75 Ha. Gedung ini terdiri atas dua lantai dengan sistem struktur rangka ruang dipadukan GFRC (Glass Fiber Reinforced Concrete) dan interior dramatis untuk sirkulasi ,lobi dan kafe yang memungkinkan cahaya masuk serta unit GFRG (Glass Fiber Reinforced Gypsum) digunakan untuk interior Auditorium yang memberi kesan energik disekitarnya . Penelitian ini hadir sebagai solusi akan kebutuhan gedung pengaktualisasian seni musik yang tidak memerlukan perubahan bentuk bangunan pada jangka waktu yang panjang.